Archive for the ‘bangsa atrak’ Tag

Fase pemerintahan bani Abbasiyah di Baghdad

# 3.2 Mengklasifikasikan fase-fase pemerintahan bani Abbasiyah di Baghdad

a. A. Syalabi dalam buku Sejarah dan Kebudayaan Islam 3 membagi periode Daulah Abasiyah menjadi 3:

1. 132-232 H : kekuasaan sepenuhnya ditangan para khalifah, sebagai masa keemasan.

2. 232-690 H: kekuasaan ketika tidak berada ditangan khalifah Abbasiyah, ada tiga kekuasaan pada fase ini yakni:

( 1) kaum Turki (232-334 H),

(2) Bani Buwaihi (334-447 H),

(3) Bani Saljuk (447-590 H).

3. 590-656 H: setelah bani Saljuk melemah, urusan pemerintahan diurus oleh banyak kelompok ada yang bergelar Syah dan Atbak/atabik, saat itulah kekuasaan di tangan khalifah Abasiyah tetapi hanya wilayah Baghdad dan sekitarnya, hingga runtuh karena serangan tentara Mongol.

b. Sementara Josef W. Meri (ed) dalam Medieval Islamic Civilization An Encyclopedia Volume 1, membagi periode Daulah Abasiyah :

(1) 750–945 M, “masa keeemasan” pemerintahan Abasiyah hingga masa awal kelemahannya.

(2) 945–1258 M, periode setelah Abasiyah kehilangan otonominya yang berpindah ketangan para panglima perang di berbagai wilayah hingga berakhirnya Abasiyah ditangan Mongol sebagai akhir kekhalifahan Abbasiyah tahun 1258 M.

Sejarawan Barat yang bernama Josef W. Meri membagi kekuasaan Abbasiyah menjadi dua periode, berdasar apakah pembagiannya? A) otonomi kekuasaan kekhalifahan. B) wilayah kekuasaan. C) pasang surut pemerintahan. D) capain puncak peradaban.

Menurut Josef W. Meri, apakah yang menjadi dasar periode kedua Abbasiyah? A) tatkala Abbasiyah kehilangan otonominya sebagai pemegang kekuasaan kekhalifahan. B) saat Abbasiyah mencapai puncak kejayaan. C) saat Abbasiyah mengalami surut. D) saat Abbasiyah ditundukkan Mongol.

c. Ada pula yang membagi menjadi empat periode:

1. Sejak ditumbangkannya bani Umayah tahun 133 H – 232 H/750 M-857 M.

Masa ini diawali sejak Abu Abbas menjadi khalifah (132 H/750 M) dan berlangsung selama satu abad hingga meninggalnya Khalifah al-Watsiq (232 H/847 M). Periode ini dianggap sebagai zaman keemasan Dinasti Abbasiyah, Hal ini disebabkan keberhasilannya dalam berbagai bidang, terutama ilmu pengetahuan dan memperluas wilayah kekuasaan. Wilayah kekuasaannya membentang dari Laut Atlantik hingga Sungai Indus dan dari Laut Kaspia hingga ke Sungai Nil. Pada masa ini, ada sepuluh orang khalifah Dinasti Abbasiyah yang cukup berprestasi dalam penyebaran Islam. Mereka adalah Khalifah Abu Abbas as-Safah (750-754 M), al-Mansur (754–775 M), al-Mahdi (775-785 M), al-Hadi (785-786 M), Harun ar-Rasyid (786-809 M), al-Amin (809 M), al-Ma’mun (813-833 M), Ibrahim (817 M), al-Mu’tasim (833-842 M), dan al-Watsiq (842-847).

2. Sejak pengaruh Turki menguasai khalifah al Mustakfi Billah 223H – 344 H/ 857 M – 945 M.

Masa ini ditandai dengan bangkitnya pengaruh Turki, yakni sejak kekhalifahan al-Mutawakkil para jenderal yang berasal dari Turki berhasil mengontrol pemerintahan. Pada masa ini khalifah hanya sebagai simbol kekuasaan saja sedangkan kekuasaan kepemerintahan berada ditangan para jendaral Turki.

Masa kekuasaan periode ini dinamakan masa disintegrasi. Disintegrasi yang pada akhirnya menjalar ke wilayah yang lebih luas. Oleh karena itu, banyak daerah yang mernisahkan diri dari kekuasaan Dinasti Abbasiyah dan menjadi wilayah yang. merdeka, misalnya Spanyol, Persia, dan Afrika Utara.

Pada periode ini terdapat tiga belas khalifah, yaitu al-Mutawakkil (847-861 M), al-Muntasir (861-862 M), al-Musta’in (862-8.66 M), al-Mu’taz (866-869 M), al-Muhtadi (869-870 M), al-Mu’tarnid (870-892 M), al-Mu’tadid (892-902 M), al-Muktafi (902-908 M), al-Muqtadir (908-932 M), al-Qahir (932-934 M), ar-Radi (934-940 M), al-Muttaqi (940-944 M), dan al-Muktafi (944-946 M).

3. Sejak pengaruh Buwaihi dari Persia mempengaruhi kekuasaan khlaifah Abasiyah 334 H – 447 H/945-1055 M.

Untuk menjaga keselamatan, khalifah meminta bantuan klan Buwaihi. Dinasti Buwaihi cukup kuat dan berkuasa karena mereka masih menguasai Bagdad, yang merupakan pusat dunia Islam dan lokasi kediaman khalifah Abbasiyah. Masa ini kekuasan wilayah daulah Abasiyah terpecah-pecah menjadi kekuasaan mandiri yang lepas dari Baghdad, menjadi dinasti kecil-kecil.  (1) Dinasti Buwaihi di Persia (932-1055 M), (2) Dinasti Samaniyah di Khurasan (874-965 M), (3) Dinasti Hamdaniyah di Suriah (924- 1003 M), (4) Dinasti Umayyah di Spanyol (756-1030 M), (5) Dinasti Fatimiyah di Mesir (969-1171 M), dan (6) Dinasti Gaznawi di Afganistan (962-1187 M).

4. Sejak pengaruh Saljuk menguasai kekuasaan khalifah Abasiyah 447 H – 656 H/1055 M- 1258 M

Saljuk merupakan rumpun suku – suku Oghuz Turki yang berasal dari Asia Tengah. Masa ini diawali ketika suku Saljuk mengambil alih pemerintahan dan mengontrol kekhalifahan Abbasiyah pada tahun 447 H/1055 M. Masa Saljuk berakhir pada tahun 656 H/1258 M, yaitu ketika tentara Mongol menyerang serta menaklukkan Bagdad dan hampir seluruh dunia Islam, terutama bagian timur, Pada masa ini, ada 12 belas khalifah Abbasiyah. Nama- nama dan tahun mereka naik takhta adalah sebagai berikut: al-Qa’im (1031-1075 M), al-Muqtadi (1075-1094 M), al-Mustazir (1094-1118 M), al-Mustarsid (1118-1135 M), ar-Rasyid (l 135-1136M), al-Muqtafi (l 136-1160M), al-Mustanjid (1160-1170 M), al-Mustadi (1170-1180 M), an-Nasir (1180- 1225 M), az-Zahir (1225-1226 M), al-Mustansir (1226-1242 M), al-Musta’sim (1242-1258 M).

Apakah tanda pengaruh Turki kedua terhadap kekuasaan Abbasiyah? A) para jendaral Turki mengambil alih kekuasaan kekhalifahan Abbasiyah. B) Suku Saljuk Turki mengambil alih kekuasaan pemerintahan Abbasiyah. C) Suku Mongol mengambil alih Baghad. D) suku Buwaihi Turki mengambil alih Baghdad.

Gambar peta dunia Islam 750 M, warna kuning

Daftar para khalifah Abasiyah:

NoNamaGelarTahun
1.Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammadal-Saffah132-136 H / 749-754 M
2.Abu Ja‘far Abdullah (2) bin Muhammadal-Manshur136-158 H / 754-775 M
3.Abu ‘Abdullah Muhammad bin Abdullahal-Mahdi158-169 H / 775-785 M
4.Abu Muhammad Musa bin Muhammadal-Hadi169-170 H / 785-786 M
5.Abu Ja‘far Harun bin Muhammadal-Rasyid170-193 H / 786-809 M
6.Abu Abdullah Muhammad bin Harunal-Amin193-198 H / 809-813 M
7.Abu Ja‘far ‘Abdullah bin Harunal-Ma’mun198-218 H / 813-833 M
8.Abu Ishaq Muhammadal-Mu‘tashim218-227 H / 833-842 M
9.Abu Ja‘far Harunal-Watsiq227-232 H / 842-847 M
10.AbuFadl Ja‘faral-Mutawakkil232-247 H / 847-861 M
11. Abu Ja‘far Muhammadal-Muntashir billah247-248 H / 861-862 M
12. Abu al-Abbas Ahmadal-Musta’in billah48 -252 H / 862-866 M
13. Abu ‘Abdullah Muhammadal-Mu‘taz billah252-255 H / 866-869 M
14. Abu Ishaq Muhammadal-Muhtadi billah255-256 H / 869-870 M
15. Abu al-‘Abbas Mahmudal-mu‘tamid ‘alallah256 -279 H / 870-892 M
16. Abu al-‘Abbas Mahmudal-mu‘tadid billah279-289 H / 892-902 M
17. Abu Muhammad ‘Alial-Muktafi billah902-295 H / 902-905 M
18. Abu Fadl Ja‘faral-Muqtadir billah295-320 H / 905-932 M
19. Abu Mansur Muhammadal-qahir billah320-322 H / 932-934 M
20. Abu al-Abbas Ahmadal-Radi billah322-329 H / 934-940 M
21. Abu Ishaq Ibrahimal-Muttaqi billah329-333 H / 940-944 M
22. Abu al-Qasim ‘Abdullahal-Mustaqfi billah333-334 H / 944-946 M
23. Abu al-Qasim al-Fadlal-Muthi‘ lillah334-363 H / 946-974 M
24. Abu al-Fadl ‘Abd al-Karimal-Thai’ lillah363-381 H / 974-991 M
25. Abu al-Abbas Ahmadal-Qadir billah381-422 H / 991-1031 M
26. Abu Ja‘far ‘Abdullahal-Qa’im bi’amrillah422-467 H / 1031-1075 M
27. Abu Abual-Qasim ‘Abdullah al-Muqtadi467-487 H / 1075-1094 M
28. Abu Abbas Ahmadal-Mustzhir billah487-512 H / 1094-1118 M
29. Abu Mansur al-Fadlal-Mustarshid billah512-529 H / 1118-1135 M
30. Abu Ja‘far al-Mansural-Rashid billah529-530 H / 1135-1136 M
31. Abu ‘Abdullah Muhammadal-Muqtafi li’amrillah530-555 H / 1136-1160 M
32. Abu al-Muzaffar Yusufal-Mustanjid billah555-566 H / 1160-1170 M
33. AbuMuhammad al-hasanal-Mustadi’ bi’amrillah566-575 H / 1170-1180 M
34. Abu alAbbas Ahmadal-Nashir lidinillah575-622 H / 1180-1225 M
35. Abu Nasr Muhammadal-zahir bi’amrillah622-623 H / 1225-1226 M
36. Abu Ja‘far al-Mansural-Mustanshir bi’amrillah623-640 H / 1226-1242 M
37. Abu Ahmad ‘Abdullahal-Musta‘shim billah40-656 H / 1242-1258 M