Archive for the ‘bacaan takbir shalat id’ Category

SHALAT DUA HARI RAYA:IDUL FITRI DAN IDUL ADLHA

SHALAT ‘IDAIN

A.    Hari Raya Islam

Hari besar Islam hanya dua yakni Idul Adha dan Idul Fitri. Anas Bin Malik menceritakan bahwa ketika Nabi � tiba di Madinah, penduduknya memiliki dua hari yang mereka bergembira di hari itu, maka Rasulullah � mengatakan, “sungguh Allah telah mengganti dua hari kalian ini dengan dua hari yang lebih bagus yakni hari Idul fitri dan hari Idul Adha” HR An Nasa’i

فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم الْمَدِينَةَ قَالَ ‏ “‏ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمُ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى

B.    Hakikat Hari Raya

Hari raya Islam merupakan ibadah sekaligus kegembiraan. Bukan semata ibadah bukan pula semata kebiasaan. Maka kegembiraan di hari raya harus tetap sesuai dengan syari’at.

C.    Shalat Id

Hukumnya fardhu kifayah, bila telah ada yang mengerjakan maka gugurlah dosa lainnya. Dalilnya:

Firman Allah � dalam surat al Kautsar: 2

“Maka shalatlah untuk Tuhanmu, dan menyembelihlah kurban”

Hadits Ummu Athiyah yang menceritakan bahwa Rasulullah � memerintahkan para wanita untuk keluar

rumah pada hari idul Fitri dan idul adha, baik para gadis belia, wanita-wanita haid dan wanita dewasa yang dipingit sedangkan para wanita haid menyingkir dari tempat shalat dan menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum muslimin” HR Muslim.

 أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاَةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ

D.   Waktunya

Waktu matahari setinggi tombak/kira-kira seperempat jam setelah terbit hingga matahari tergelincir. Disunnahkan untuk mendahulukan shalat idul adha agar waktu menyembelih kurban lebih leluasa, dan dianjurkan untuk mengakhirkan shalat idul fitri agar dapat memberi waktu longgar untuk membayar zakat fitrah.

E.     Tata caranya

Shalat id dikerjakan dua rakaat tanpa adzan dan tanpa iqamah dengan bacaan nyaring/ jahr.

  1. Pada rakaat pertama bertakbiratul ihram, membaca do’a

istiftah, kemudian membaca takbir enam kali kemudian membaca ta’awudz, basmalah dan membaca al fatihah dilanjutkan surat lainnya.

  • Pada rakaat kedua membaca takbir intiqlal/ perpindahan kemudian membaca takbir lima kali dengan mengangkat kedua tangan disetiap takbir. Disertai membaca hamdalah

/pujian kepada Allah � dan shalawat atau cukup diam.

  • Surat yang dibaca setelah al fatihah adalah: al A’la dan al Ghasyiyah atau Qaf dan al Qamar.
    • Bila imam selesai shalat id dilanjutkan khutbah di atas mimbar dua kali khutbah dan memisah dua khutbah tali dengan duduk sebentar.

F.     Tempat shalat

Lebih utama dikerjakan di tanah lapang, bila memungkinkan dan tiada udzur atau kesulitan, jika dikerjakan di masjid jami’sah.

G.   Sunnah-sunnah Id

  • Berhias dan memakai pakaian yang paling bagus bagi laki-laki, bagi wanita tidak dianjurkan berhias termasuk memakai wangi-wangian.
    • Segera menuju tempat shalat
    • Lewat jalan berbeda ketika pergi dan pulang dari shalat. HR Bukhari.

انَ رَسُولُ اَللَّهِ ‏- صلى الله عليه وسلم ‏-إِذَا كَانَ يَوْمُ اَلْعِيدِ خَالَفَ اَلطَّرِيقَ } أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ

  • Makan terlebih dahulu (tidak harus makan nasi) dahulu khusus sebelum shalat idul fitri.

H.   Beberapa ketentuan lainnya

  • Makruh melakukan shalat sunnat sebelum atau setelah shalat Id
    • Disunnahkan bagi yang tertinggal untuk qadha shalat id
    • Disunnahkan untuk bertakbir pada malam hari raya dan tanggal 10 dzul hijjah dan hari tasyriq: yakni takbir mutlak: yakni takbir yang tidak terikat waktu tertentu dan dapat dikerjakan di manapun. Yakni pada idul fitri mulai tenggelam matahari hari idul fitri sampai menjelang shalat id. Dan pada hari raya idul adha sejak tenggelam matahari tanggal 10 dzul hijjah hingga tenggelam matahari hari akhir hari tasyriq hari ketiga belas bulan dzul hijjah.

Dan takbir muqayyad; yakni takbir yang dilakukan setelah shalat fardlu dalam jama’ah. Bagi yang tidak berhaji mulai fajar hari arafah hingga asar akhir hari tasyriq. Bagi yang berhaji setelah shalat dhuhur hari raya idul adha hingga asar akhir tasyriq

I.      Bacaan takbir.

Tiga kali takbir atau dua kali dalam riwayat Ibn Abi Syaibah dari Ibn Mas’ud

الله أكبر ، الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله ، والله أكبر الله أكبر ولله الحمد 

الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد 

 “المصنف” لابن أبي شيبة (2/165-168)

Bagaimana dengan bacaan takbir lainnya yang panjang..Allahu akbar kabira wal hamdulillahi katsira….maka itu juga baik.