Archive for the ‘al Mu’tashim’ Tag

Penyebab runtuhnya bani Abbasiyah

3.6 Menganalisi faktor – faktor penyebab runtuhnya bani Abbasiyah

Sebagaimana dicatat dalam sejarah, masa daulah Abasiyah sekitar 5 abad lamanya, sehingga bisa dikatakan sebagai masa yang cukup lama bagi suatu dinasti kekuasaan yang mau tidak mau pasti akan bergulir kepada yang lainnya. Diantara sebab-sebab keruntuhannya adalah:

a. Sebab internal:

  1. Masa kekuasaan yang lama
  2. Perpecahan dalam keluarga besar Abasiyah karena masalah kekuasaan.
  3. Mempercayakan kekuasaan kepada para mentri dan panglima perang dari berbagai bangsa, diantaranya dari Buwaihi, Turki, Saljuk.
  4. Pengkhianatan dari wazir yang berpaham Syi’ah Rafidlah yakni Muhammad Ibn Al Alqami yang mengundang tentara Mongol untuk menyerang Baghdad.
  5. Kelemahan diri khalifah dalam mengelola negara
  6. Menumpuk harta
  7. Lemahnya pertahanan Baghdad.

b. Sebab ekternal:

  1. Pemberontakan-pemberontakan.
  2. Peperangan dengan kaum Nasrani. Perang ini dikenal dengan istilah perang Salib I dimana pasukan Nasrani hendak menguasai Baitul Maqdis atas seruan Paus Urbanus II pada tahun 489 H/1095 M, pada masa khalifah Al Mustadhhir yang langsung dihadapi oleh pasukan Bani Saljuk. Mereka dapat menguasai Baitul Maqdis dan sebagian Syam pada tahun 1099 M/493 H, pada tahun 521-541 H/1127-1146 pasukan Salib ini dilawan oleh pasukan daulah Zinkiyah dibawah pimpinan Imaduddin Zinky. Kemudian pada masa kekuasaan Ayubiyah, tampil Shalahuddin al Ayyubi 583 H/1187 M pada masa khalifah an Nashr yang melawan pasukan salib ini.

Perang Salib terjadi berulang kali hingga akhir Abbasiyah dan berlanjut lagi pada tahun 802  H/1302 M masa kekuasaan Mamaluk, pasukan Salib tunduk dan keluar dari Syam. Merupakan akhir perang Salib I.

  • Serangan bangsa Mongol yang menghancurkan Abasiyah, yang secara langsung menamatkan kekhalifahan bani Abasiyah tahun 1258 M. Berikut uraiannya.

Bani Abasiyah dan Mongol

Tartar dan Mongol merupakan dua suku yang saling mneguasai satu sama lain. Mereka tinggal di daerah gurun Gobi, wilyah Cina, Merupakan suku nomaden, yang tidak memiliki keimanan kepada Allah maupun hari akhir. Pencaharian mereka dengan menaklukkan wilayah-wilayah yang sekira dapat ditemukan apa yang menjadi kebutuhan mereka, karenanya dikenal sebagi suku barbar

Pada masa Timur Lenk sebagai pemimpin Tartar ia mampu menundukkan Mongol. Pada masa lain Jengkhis Khan pemimpin Mongol mampu menundukkan Tartar dan menyatukan kedua suku, dibawah kepemimpinan Jengkhis Khan mulai menyerang daulah Islamiyah yang berdekatan yakni Farghanah yang dibawah kekuasaan Khawarizmisyah pada tahun 606 H hingga akhirnya menuju Baghdad dibawah pimpinan cucu Jengkhis Khan yakni Hulago Khan.

Sementara itu khalifah al Musta’shim memiliki wazir/mentri dari golongan syi’ah rafidah yang mengkhianatinya, yang bernama Muayyidudin Muhammad bin al Alqami. Ada tiga langkah yang dilakukannya:

Pertama: memperlemah pasukan yang ada di Baghdad dengan mengurangi jumlahnya yang pada awalnya,menurut Ibn Katsir dalam al bidayah wan nihayah, mencapai seratus ribu pasukan hingga hanya menjadi sepuluh ribu pasukan saja.

Kedua: menyurati bangsa tartar, sebagaimana dikatakan Ibn Katsir bahwa agar segera mengambil alih Baghdad, melapangkan jalan kepada mereka untuk menundukkannya, menginformasikan kepada mereka mengenai keadaan sesungguhnya kekuatan Baghdad, menunjukkan kepada mereka kelemahan pasukan Baghdad.

Ketiga: merintangi dan menghalang-halangi berperang dengan bangsa Tartar. Dengan membuat keraguan khalifah bahwa bangsa Tartar hendak berbaikan, maka Ibn AL Alqami menyarankan agar memberikan separo pendapatan baghdad kepada tartar dan agar menemui tentara Tartar disertai 700 orang dari para hakim, para ahli fiqih, para amir/pembesar dan pangeran. Kepada tentara Tartar mengisyaratkan agar tidak menerima kesepakatan dari khalifah. Maka terjadilah kemudian pembunuhan terhadap rombongan khalifah ini. Pada awalnya tentara Tartar merasa gentar untuk membunuh khalifah, tetapi Ibn Al Alqami menghasut mereka agar membunuh khalifah yang dalam beberapa sumber disebutkan dengan cara mencekiknya atau meneggelamkannya atau memasukkannya dalam kantong kain kemudian ditendang-tendang samapi mati. Wallahu a’lam bish shawwab.

Kemudian mereka mulai menyebar ke seluruh kota Baghdad membunuh siapa saja yang ditemui, laki-laki wanita, tua muda, anak-anak maupun orang tua, kecuali ahlu dzimmah dari orang yahudi dan nasrani dan mereka yang masuk rumah Ibn Al Alqami. Ibn Katsir mengatakan: pembunuhan oleh tentara Tartar terhadap kaum muslimin Baghdad berlangsung selama 40 hari. Setelah 40 hari itu Baghdad menjadi bumi yang kosong luluh lantak, tidak ada orang kecuali orang yang tidak waras. Korban tewas di jalanan bertumpuk seperti bukit. Saat hujan mengguyur korban tewas ini maka semakin rusak jasad mereka dan menimbulkan bau anyir yang sangat hebat, udara menjadi terkontaminasi bahkan hingga ke negeri Syam. Menjadikan banyak makhluk mati, banyak epidemi, penyakit merajalela, bahkan mereka yang keluar dari persembunyiannya dengan cepat menyusul mereka yang telah mati karena penyakit dan udara yang telah terkontaminasi. Pembunuhan ini mencapai 800 ribu, ada yang mengatakan 1.800.00 jiwa ada yang mengatakan lebih dari 2 juta jiwa.

Bahkan tentara Tartar juga menghancurkan perpustakaan terbesar di dunia saat itu, mereka membakar perpustakaan itu dan membuang bukunya di sungai Dajlah sehingga berubah warnanya menjadi hitam karena tinta buku, bahkan disebutkan pasukan kuda mereka menyeberangi satu sisi sungai ke sisi lainnya melewati tumpukan buku yang dibuang di sungai Dajlah tersebut.

Tujuan Ibn AL Al Qami berkhianat adalah ingin menghilangkan semua kaum muslimin pengikut ahlusunnah dan memenangkan pengikut syiah Rafidhah, menggantikan masjid dan sekolah-sekolah dengan masjid dan sekolah yang menyebarkan paham syi’ah Rafidah. Namun upaya ini gagal karena Ibn al Alqami dan anaknya meninggal beberapa bulan kemudian setelah peristiwa penyerangan terhadap Baghdad ini.

Pada pertengahan Muharram di 656 H / 1258 M, pasukan Tartar yang dipimpin Hulago Khan membumihanguskan Baghdad.Tamatlah Baghdad