BERSYKUR

BERSYUKUR KEPADA ALLAH

(Alasan dan bagaimana cara kita bersyukur)

Pendahuluan.

Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7-8 sebagai berikut:

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ أَنجَاكُم مِّنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ وَيُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذٰلِكُم بَلَاءٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ [١٤٦]

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir’aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu”.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ [١٤٧]

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Ayat ini merupakan pokok ajaran hidup sukses, bahagia dunia akherat. Sangat simple tetapi kaya makna.

Alasan mengapa harus bersyukur

Rahasia hidup bahagia adalah hati yang selalu bersyukur, kita harus senantiasa mensyukuri apapun yang telah Allah berikan kepada kita, apabila kita melihat contoh-contoh yang ada dalam al qur’an kita akan mendapatkan banyak alasan mengapa kita harus bersyukut.

Kita bersyukur atas makanan yang halal dan baik, atas kehalalan rezki yang kita nikmati sementara bisa jadi orang lain belum menikmatinya seperti dalam suarat al baqarah: 172 atau dalam surat an Nahl: 114.

Kitapun bersyukur atas kekuasaan yang yang diamanatkan oleh Allah yang ada dalam genggaman kita sebagaimana digambarkan oleh Allah dalam surat an Naml: 19 dan 40.

Kitapun harus bersyukur atas ilmu yang diberikan oleh Allah kepada kita, seperti yang dilukiskan oleh Allah dalam surat Luqman: 12

Kitapun wajib bersyukur bahwasannya orang tua dengan segala jerih payahnya telah berusaha semampu mereka untuk memberikan asuhan terbaik bagi kita, juga sebagaimana yang diilustrasikan oleh Allah dalam surat Luqman: 14

Diantara alasan bersyukur lainnya seperti yang jelaskan oleh Allah dalam suarat Saba: 15 adalah bahwa kita diberikan bumi yang subur makmur, baik yang ada di perut bumi maupun yang dipermukannya.

Itulah beberapa paparan al Qur’an yang dapat kami sampaikan tentang alasan mengapa kita harus bersyukur, tentu kalau kita melihat lebih jauh lagi di al Qur’an, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih banyak lagi.

Cara bersyukur kepada Allah.

Al Qur’an juga memberikan penjelasan bagaimana kita harus bersyukur kepada Allah atas semua ini. Banyak bentuk untuk mengekspresikan syukur ini, misalnya dengan beramal shalih lewatn nikmat yang telah kita terima seperti digambarkan oleh Allah dalam surat An Naml: 19. Apabila kita mendapatkan ilmu maka bentuk amal shalihnya bisa dengan terus menjaga dan mengembangkan ilmu tersebut, menyebarkannya kepada orang lain. Menggunakan ilmu tersebut untuk kepentingan dakwah islamiyah.

Allah juga mengajarkan bentuk lain dalam bersyukur yakni dengan tidak mengkufuri atau mengingkari. Seperti dijelaskan oleh Allah dalam surat al Baqarah: 152. Bahwa apa yang ada pada kita semuanya adalah berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Apa yang kita miliki, semuanya adalah atas karunia dan kemurahan Allah belaka, bukan atas jerih payah kita. Maka bilamana seseorang mendapatkan karunia Allah kemudian ia menyia-nyikan maka ia sungguh telah mengingkari nikmat tersebut. Bila seseorang misalnya, mendapatkan nikmat amanat kekuasan atau perbendaharaan kekayaan atau ilmu kemudian ia menggunakannya untuk kemaksiyatan dan perbuatan dosa maka sungguh ia telah mengkufuri nikmat tersebut.

Bahkan Allah juga memberikan penjelasan lainnya bagaiman cara kita harus bersyukur, dalam surat al al Baqarah: 172, Allah menjelaskan beribadah adalah merupakan cara lain dalam bersyukur. Maka setiap ibadah yang kita tunaikan adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah. Motivasi yang baik ibadah seseorang adalah karena syukurnya kepada Allah.

Beribadah bukan karena takut siksa ataupun hukuman dan dosa yang akan ditimpakan oleh Allah kepada orang yang tidak beribadah, bila ibadah semacam ini tak ubahnya seperti sikap pelayan atau budak terhadap majikannya, inilah “ibadah budak atau pelayan”.

Beribadah tidak pula karena menginginkan pahala atau balasan dari Allah yang berlipat-lipat. Seseorang yang beribadah semacam ini maka ia telah bersikap sebagai pedagang dalam beribadah yang semata ingin mendapatkan keuntungan dari ibadahnya, inilah bentuk ” ibadah pedagang”.

Manakal seseorang beribadah karena syukurnya kepada Allah maka itulah jawaban Rasulullah saw kepada istrinya; Aisyah ketika pada suatu malam ia melihat telapak kaki Rasulullah saw bengkak dan pecah-pecah karena lama dan banyaknya shalat malam.Kemudian ia bertanya kepada Rasulullah saw, ” ya Rasulullah saw, bukankah dosa engkau masa lalu maupun yang akan datang telah diampuni (tidak punya dosa)?. Rasulullah saw:” tidakkah akau senang menjadi seorang hamba yang senantiasa bersyukur”. maka kata kuncinya adalah bersyukur.

Kesimpulan.

Wal hasil:

Bagaimana bersyukur, adalah dengan mengakui sepenuh hati bahwa semuanya adalah berasal dari Allah, suka duka, gembira sedih, kekayaan dan kekurangan, semua berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Secara lisan akan terucap dan terus terucap rasa syukur alhamdulillah….yang tiada henti dan terus mengalir dari bibirnya dan secara konkret diwujudkan dalam tindakan sehari-hari untuk menjaga,mengelola dan memanfaatkan sebaik-baiknya nikmat yang telah diberikan oleh Allah, untuk dirinya, keluarganya dan orang lain termasuk untuk agamanya.

Wallahu a’lam bish shawwab.

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ [٤٦١٥

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ ﴿النمل: ١٩

No comments yet

Leave a comment